Kaitan Zika dengan penyakit saraf langka GBS kembali ditemukan
Berhati – hatilah… karena nyamuk bisa menggigit Anda bukan hanya karena ada nyamuk, tetapi juga karena Anda membiarkan Anda dan keluarga tanpa perlindungan.
Pastikan pakaian anda terlindungi dengan X-MOS AM1 atau AM2 yang anda bawa selama travelling.
Kaitan Erat Zika dengan Penyakit Saraf Langka GBS Kembali Ditemukan
Jakarta, Komplikasi terkait paparan virus Zika selama ini hanya berupa dugaan karena jumlah kasusnya tak banyak atau tidak ditemukan mekanisme pasti di balik munculnya komplikasi tersebut. Salah satunya pada kasus penyakit saraf yang disebut Guillain-Barre Syndrome (GBS).
Dalam studi-studi sebelumnya, peneliti hanya bisa mengatakan ada keterkaitan antara paparan virus Zika dengan GBS, tetapi lagi-lagi itu hanya sebatas dugaan. Hingga kemudian tim peneliti dari Pan American Health Organization.
Organisasi semacam WHO di Amerika Latin ini awalnya menemukan peningkatan jumlah kasus GBS di negara-negara yang terpapar virus Zika, terutama pada orang dewasa.
“Kami justru menemukannya jauh sebelum munculnya kasus mikrosefali pada bayi. Ketika kami mencoba mencari keterkaitan antara Zika dan GBS, tetapi di situ kami justru menemukan peningkatan kasus mikrosefali dan rupanya masyarakat lebih mengkhawatirkan kondisi ini,” tutur ketua tim peneliti, Dr Marcos Espinal.
Peneliti terpaksa mengesampingkan riset mereka tentang penyakit saraf yang ditandai dengan kelumpuhan sementara ini. Hingga kemudian peneliti punya waktu untuk melanjutkan riset tersebut, dan akhirnya menemukan apa yang mereka harapan.
Peneliti memastikannya dengan mengamati kasus-kasus GBS di Brazil, Kolombia, Republik Dominika, El Salvador, Honduras, Suriname dan Venezuela. Kemudian ditemukan 164.237 kasus Zika, baik yang telah terkonfirmasi maupun baru berupa dugaan, dan 1.474 kasus GBS hanya dalam kurun satu tahun.
“Seiring dengan naiknya kasus infeksi Zika di suatu negara, insiden GBS-nya juga ikut bertambah. Jadi jelas-jelas ada hubungan langsung di antara keduanya,” simpul Espinal seperti dilaporkan Reuters.
Bahkan di salah satu negara bagian Brazil bernama Bahia, tingkat insidensi GBS-nya bisa naik sebanyak 172 persen dibandingkan sebelum ada wabah Zika. Begitu juga dengan negara lain, seperti di Kolombia yang sebesar 211 persen; 150 persen di Republik Dominika; 100 persen di El Salvador; 144 persen di Honduras; 400 persen di Suriname dan 877 persen di Venezuela.
Maret lalu, Arnaud Fontanet dari Pasteur Institute, Paris juga menemukan prevalensi risiko GBS yang cukup tinggi pada pasien yang terinfeksi Zika setelah memeriksa data wabah Zika yang terjadi di Polinesia Perancis pada tahun 2013-2014, yaitu 2,4 dari tiap 10 ribu pasien.
Tes lebih lanjut menunjukkan bahwa 93% dari pasien terbukti terinfeksi Zika dalam rentang 3 bulan sebelum mereka mulai menunjukkan gejala GBS.
Hits: 128