BOYOLALI, suaramerdeka.com – Upaya pembasmian nyamuk aedes aegypti kini semakin sulit. Pasalnya, sebagian nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) sudah kebal dengan fogging atau pengasapan.
Fakta itu diketahui Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogjakarta.
Menurut Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Lina, BBTKLPP Jogjakarta telah meneliti persebaran nyamuk aedes aegypti di wilayah Boyolali. Ada 4 sample kecamatan yang menjadi obyek penelitiannya, yakni Kecamatan Ngemplak, Nogosari, Teras, dan Selo.
Hasilnya sungguh mengejutkan, ternyata insektisida yang terkandung dalam asap fogging itu sudah mulai tak mempan untuk membasmi nyamuk. “Hasilnya toleran atau mulai kebal. Kalau di fogging lagi nyamuk akan berevolusi dan mempunyai kekebalan terhadap obat,” kata Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Lina, Kamis (2/2).
Dijelaskan, ada tiga respon dari nyamuk terhadap insektisida fogging. Yang pertama adalah sensistif, lalu toleran dan terakhir resisten. Padahal dari hasil penelitian BBTKLPP Jogja itu, hanya wilayah Selo yang sensitif. “Jadi di wilayah Selo, sekali dilakukan fogging maka nyamuk langsung mati.”
Sehingga fogging atau pengasapan, tidak ampuh untuk membasmi nyamuk. Sebaliknya, cara demikian malahan membuat nyamuk menjadi kebal dan semakin ganas dalam menyebarkan penyakit. Apalagi, fogging hanya bisa dilakukan terhadap nyamuk dewasa.
Untuk itu, langkah paling efektif dalam mencegah terjadinya DBD adalah menjaga lingkungan berasih dengan gerakan 3M. Yaitu, menguras, menutup dan menimbun.
Source: http://berita.suaramerdeka.com/nyamuk-mulai-kebal-fogging/
Hits: 106