Jakarta, Laman media sosial akhir-akhir ini dihebohkan dengan munculnya berita terkait kissing bug, serangga yang dikabarkan dapat menularkan penyakit chagas. Jika tergigit serangga ini, dikabarkan pasien bisa lumpuh hingga meninggal dunia.
Lalu, benarkah kabar bahayanya serangga ini? Sarah Hamer, asisten profesor epidemiologi dari Texas A&M Veterinary and Biomedical School mengatakan kissing bug memang bisa menularkan penyakit. Namun tidak berbahaya dan mematikan seperti yang dikabarkan.
“Memang baik kita meningkatkan kewaspadaan terkait penyakit ini. Namun jangan sampai kabar ini membuat kita ketakutan akan menghadapi wabah infeksi. Tidak seperti itu,” papar Sarah, dikutip dari CNN, Kamis (26/11/2015).
Kissing bug merupakan istilah yang diberikan kepada kumbang dengan nama latin Triatomine. Kumbang kecil dengan ukuran tak lebih dari beberapa inchi ini senang keluar di malam hari dan menggigit daerah bibir dan wajah manusia. Dari situlah istilah kissing bug muncul.
![]() |
Layaknya nyamuk, kissing bug juga mengonsumsi darah mamalia sebagai makanannya. Sapi, kambing, kuda dan hewan ternak lainnya merupakan favorit kissing bug. Meski begitu, bukan tak mungkin serangga ini juga menggigit manusia.
Gigitan ini bisa jadi penyakit karena mengandung bakteri Trypanosoma cruzi. Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit Chagas dan membuat pasien mengalami demam, bahkan kematian.
Meski begitu, Sarah mengatakan infeksi penyakit Chagas melalui kissing bug sangat jarang. Penelitian mengatakan dari 900 hingga 4.000 gigitan, hanya satu yang menyebabkan penyakit chagas.
“Serangganya harus menggigit Anda dengan dalam, dan memasukkan parasit ke dalam darah Anda. Kejadian ini sangat langka. Lebih langka daripada penularan penyakit melalui nyamuk,” tutupnya.
Informasi mengenai penyakit Chagas: http://health.detik.com/readpenyakit/1071/penyakit-chagas
Hits: 121