Meski Risikonya Kecil, Studi Sebut Zika Bisa Sebabkan Gangguan Pendengaran
Penelitian dilakukan oleh Dr Marli Tenorio dan Dr Ernestp Marques dari Oswaldo Cruz Foundation di Pernambuco, Brasil, kepada 70 bayi yang ibunya positif mengidap Zika. Sekitar 6 persen dari 70 bayi tersebut diketahui mengalami gangguan pendengaran.
Peneliti mengatakan gangguan pendengaran yang dialami bayi baru lahir memang tak hanya bisa disebabkan oleh Zika. Beberapa infeksi virus lainnya yang menyerang ibu saat hamil seperti rubella dan cytomegalovirus juga diketahui dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan bahkan ketulian pada bayi.
“Yang ingin kami sampaikan adalah bahaya yang ditimbulkan Zika sangat serius bagi ibu hamil,” tutur peneliti dalam jurnal yang diterbitkan Centers for Disease and Prevention (CDC) Amerika Serikat, dikutip dari Reuters.
Risiko gangguan pendengaran yang dialami bayi tidak hanya terjadi saat baru lahir. Peneliti juga menyebut bayi yang lahir dengan pendengaran normal dari ibu yang positif Zika juga harus diskrining secara rutin untuk meminimalkan risiko munculnya gangguan pendengaran.
Temuan menarik lainnya yang dilaporkan dalam jurnal The Lancet melihat dari 1.501 kasus, satu per lima bayi yang diklasifikasikan sebagai normal sebenarnya memiliki mikrosefali. Alasan kenapa sebelumnya tak ketahuan karena pada masa 30 minggu kehamilan kepala bayi sudah berkembang sempurna sehingga saat lahir ukurannya seolah-olah normal.
Profesor Cesar Victora selaku salah satu peneliti dari Universidade Federal de Pelotas, Brazil, mengatakan padahal ketika diteliti lebih jauh pada masa 30 minggu kehamilan Zika masih bisa masuk dan merusak otak yang tengah berkembang.
“Temuan kami menunjukkan bahwa di antara kehamilan yang terpengaruh oleh Zika beberapa fetus bisa punya abnormalitas otak dan mikrosefali, beberapa lainnya mungkin punya abnormalitas dengan ukuran kepala normal, dan lainnya tak terpengaruh sama sekali,” kata Prof Victora.
“Sistem pengawasan yang ada untuk bayi baru lahir harus direvisi jangan hanya fokus pada mikrosefali dan ruam saat hamil saja. Pemeriksaan untuk semua bayi yang lahir pada masa epidemi ini harus dipertimbangkan,” pungkasnya.(mrs/vit)
Hits: 175